KLASIFIKASI 8 PLANET PENYUSUN TATA SURYA, Part 2

MENGENAL PLANET PLANET DAN SATELIT YANG MENYUSUN TATA SURYA

Ns. Rizal do ↺ on Twitter: "HAL-HAL YANG MEMBUAT PLANET MENJADI ...
 Planet dengan satelitnya

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Halo sobat astronomi ! kembali lagi dengan saya Dafit di blog astronomi dan ilmu pengetahuan ruang angkasa. Dan kali ini, saya akan melanjutkan pembahasanku mengenai planet planet dan satelit alamnya di tata surya kita, karena sebelumnya saya baru membahas yang terrestrialnya (planet bebatuan), dan sekarang saya akan menjelaskan yang joviannya (planet bergas). Baiklah, tanpa menunggu lama lagi, langsung saja kita mulai. Cekidot!

Planet di tata surya kita terbagi menjadi 2 macam penggolongan, ada planet bebatuan (terrestrial) dan planet bergas (jovian). Planet bebatuan ditandai dengan kandungan gas yang relatif sedikit, namun memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet bergas, sesuai namanya ditandai dengan kandungan gas yang sangat melimpah, namun memiliki tingkat kepadatan yang rendah, tergolong planet raksasa, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Saat ini, planet di tata surya kita yang diakui sebanyak 8 buah, dengan masing masing dari planet tersebut memiliki satelit alamnya, kecuali Merkurius. Planet jovian memiliki banyak satelit alam yang mengorbit padanya. Ini dikarenakan gaya tarik planet jovian sangat besar sehingga mampu mengendalikan banyak satelit disekitarnya dengan cukup mudah.

Kali ini saya akan menjelaskan satu per satu mengenai pengklasifikasian planet jovian. Bagi sobat astronomi yang belum membaca pengklasifikasian planet terrestrial, kalian bisa membuka postingan lamaku dengan mengunjungi website berikut : https://astronomiiptek.blogspot.com/2020/01/tata-surya-dan-alam-semesta.html (mohon maaf apabila dalam website sebelumnya terdapat tulisan yang kurang begitu jelas, sekedar menjadi koreksi bagi sobat...)

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa planet jovian terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut penjelasan mengenai 4 planet tersebut.
  • Jupiter
 Nanti Malam! Planet Jupiter Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
 Jupiter beserta satelitnya

Jupiter, begitulah sapaan umum bagi planet berbadan subur ini, merupakan planet terbesar di tata surya kita sekaligus planet dengan satelit alam terbanyak. Memiliki diameter tengah sebesar 142.984 km, sekitar 12 kali lebih besar dari diameter bumi. Memiliki luas permukaan terbesar, meliputi 61,4 miliar km, dengan massa sebesar 1,9x10^27 kg (318 kali massa bumi), volume planetnya mampu sekitar 1.300 kali volume bumi, kemiringan sumbunya sebesar 3,13*, dan kekuatan gravitasinya 2,3 kali dari gravitasi bumi.

Planet Jupiter sebagian besar terdiri dari gas hidrogen, helium, dan metana. Konsentrasinya tersebar merata diseluruh permukaan planet, menutupi hampir 80 % dari permukaan planet. Inti planet Jupiter tidaklah sebesar bentuk aslinya, Jupiter berukuran besar karena gas yang sangat melimpah. Kemungkinan inti Jupiter hanya sebesar 20% dari keseluruhannya, dimana kandungan utamanya ialah zat cair dengan gas yang viskositasnya sangat tinggi. Ini berarti, semakin keluar, konsentrasi gasnya semakin meregang dan saat mencapai ketebalan tertentu, gesekan antar partikel gas sudah mulai aktif. Hal inilah yang menyebabkan berbagai peristiwa internal terjadi di Jupiter.

Salah satu bentuk aktivitas gas yang sangat berpengaruh di Jupiter yakni peristiwa kilatan supersonik dan badai Jupiter. Hal ini bisa terjadi karena Jupiter memiliki kecepatan rotasi yang menakutkan. Semakin cepat rotasi suatu planet akan menyebabkan sebagian besar perubahan pada aktivitas internal planet, perubahan ini akan sangat jelas terlihat dari permukaan luar planet tersebut. Pada Jupiter, terlihat pada badannya terdapat banyak sekali garis garis horizontal yang melintang diseluruh permukaannya secara bersambungan hingga terjadi kerapatan yang sangat tinggi pada bagian kutub, garis yang tidak terhubung biasanya membentuk semacam corak lingkaran merah kecil hingga besar di permukaannya. Ini merupakan bentuk peristiwa yang setiap harinya terjadi di Jupiter, garis garis melintang tersebut merupakan pergerakan gas dan awan yang tiada hentinya, membawa arus angin yang sangat kuat, 100 x lipat dari tornado di bumi. Untuk corak lingkaran di Jupiter, merupakan zona badai maha dahsyat yang apabila seandainya terjadi dibumi, bisa menyebabkan gempa bumi sekuat 12 SR, mampu menghancurkan hampir seluruh benua dan samudera di muka bumi.

Hingga saat ini, belum ada satupun pesawat ruang angkasa yang bisa memasuki planet raksasa itu. Bukan tanpa alasan, planet ini mustahil untuk dimasuki karena tidak memiliki inti yang konsisten, dan juga peristiwa mengerikan terjadi seluruh permukaan planet gas itu. Untuk temperaturnya sendiri, karena terletak cukup jauh dari matahari, sekitar 721 Juta km (5,2 AU), bukan berarti suhu permukaan planet tersebut keseluruhan sangat rendah. Dibeberapa bagian planet, terutama di daerah bintik besar dan sekawanannya, temperaturnya justru sangat tinggi. Hal ini terjadi karena aktivitas gas penyebab badai disini sangat tinggi, pergerakan radial partikel sangat cepat dan kerapataanya sangat padat. Di daerah lain, misalnya di sekitaran kutub Jupiter, temperaturnya justru tidak stabil, terlebih di daerah hampr kutub (jika dibumi ibaratkan daerah lintang tinggi), karena rotasi Jupiter yang sangat cepat, pergerakan gas disini sangat cepat, lebih cepat dari daerah kutubnya sehingga sering terjadi tabrakan antar gas. Jika dari luar permukaannya, bisa dilihat seperti bentuk garis garis kain yang koyak dan berkerut.

Jupiter, sama seperti 3 kerabat raksasa lainnya, juga memiliki cincin yang memilikinya. Meskipun tidak terlihat jelas seperti cincin Saturnus, hal ini dikarenakan kepadatan dan diameter cincinnya yang kecil, mengingat cincin Jupiter merupakan sekumpulan asteroid yang berada disabuk utama, yang tertarik oleh gravitasi Jupiter dan membentuk cincin. Perlu diketahui bahwa di antara Mars dan Jupiter merupakan zona persebaran asteroid utama di tata surya, yakni zona sabuk asteroid (asteroid belt). Cincin ini tidak sepenuhnya terdiri dari batuan, juga terdiri dari sekumpulan debu sebagai akibat dari benturan meteor dengan Jupiter yang materialnya terpental ke luar planet. Cincin Jupiter terbagi menjadi 5 bagian, yakni cincin halo, cincin utama, cincin gossamer dalam, cincin gossamer luar, dan cincin terluar.

Mengenai satelit alam, secara keseluruhan memiliki sekitar 79 satelit alam. Satelit Jupiter terbagi menjadi 2 penggolongan yakni satelit reguler dan satelit ireguler. Satelit reguler memiliki orbit progade dengan inklinasi yang kecil dan bentuk yang hampir bulat, terbagi menjadi 2 kelompok ;1)kelompok Amalthea, mengorbit pada jarak yang sangat dekat dengan Jupiter, satelitnya yakni Metis, Adrastea, Amalthea, dan Thebe, dan 2)kelompok utama, biasa disebut kelompok galileo, merupakan kelompok satelit terbesar di Jupiter, termasuk di tata surya, satelitnya yakni Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Satelit ireguler memiliki orbit yang lebih eksentrik dan terletak sangat jauh dari Jupiter. Satelit yang tergolong ireguler yakni Themisto, Carpo, Valetudo, dan Sinope.
  •  Saturnus
Planet Saturnus Pengertiannya, Satelit dan Penjelasan Lengkap ...
Saturnus dan matahari

Saturnus merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter, dan merupakan planet bercincin terbesar di tata surya. Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar disekitar khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) di mana diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu Bumi. Jarak antara Matahari dan Saturnus lebih dari 1,4 miliar km, sekitar 9 kali jarak antara Bumi dan Matahari. Perlu 29,46 tahun Bumi untuk Saturnus untuk mengorbit Matahari yang diketahui dengan nama periode orbit Saturnus. Saturnus memiliki periode rotasi selama 10 jam 40 menit 24 detik waktu Bumi. Walaupun inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosferyang mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm³ (lebih sedikit daripada air).

Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Cincin ini terentang dari 6.630 km - 120.700 km di atas atmosfer Saturnus. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.

Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida dan di atas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, di mana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada yang di luar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturn. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/jam, 1.118 mph), yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.

Inti Planet Saturnus mirip dengan Jupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai 15.000 K (26.540 °F, 14.730 °C). Inti Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus sama besarnya dengan Bumi, tetapi jumlah massa jenisnya lebih besar. Di atas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa inti Bumi.

Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi dan partikel es dan batu. Sementara ruang terluas di cincin, seperti Divisi Cassini dan Divisi Encke, dapat dilihat dari Bumi, Voyagers mendapati cincin tersebut mempunyai struktur seni yang terdiri dari ribuan bagian kecil dan cincin kecil. Struktur ini dipercayai terbentuk akibat tarikan graviti satelit-satelit Saturnus melalui berbagai cara. Sebagian bagian dihasilkan akibat satelit kecil yang lewat seperti Pan dan banyak lagi bagian yang belum ditemukan, sementara sebagian cincin kecil ditahan oleh medan gravitasi satelit penggembala kecil seperti Prometheus dan Pandora. Bagian lain terbentuk akibat resonansi antara periode orbit dari partikel di beberapa bagian dan bahwa satelit yang lebih besar yang terletak lebih jauh, pada Mimas terdapat divisi Cassini melalui cara ini, justru lebih berstruktur dalam cincin sebenarnya terdiri dari gelombang berputar yang dihasilkan oleh gangguan gravitasi satelit secara berkala.

Saturnus memiliki 59 satelit alami, 48 di antaranya memiliki nama. Banyak satelit Saturnus yang sangat kecil, di mana 33 dari 50 satelit memiliki diameter lebih kecil dari 10 kilometer dan 13 satelit lainnya memiliki diameter lebih kecil dari 50 km. 7 satelit lainnya cukup besar untuk, di mana satelit tersebut adalah Titan, Rhea, Iapetus, Dione, Tethys, Enceladus dan Mimas. Titan adalah satelit terbesar, lebih besar dari planet Merkurius dan satu-satunya satelit di atmosfer yang memiliki atmosfer yang tebal. Hyperion dan Phoebe adalah satelit terbesar lainnya, dengan diameter lebih besar dari 200 km.
  • Uranus 
22 Fakta Unik Dan Menarik Planet Uranus - CakWiCak
 permukaan Uranus

Uranus merupakan planet terbesar ke tiga di tata surya, dengan diameter planet mencapai 50.000 km. Uranus mengitari planet selama 84 tahun, hal ini dikarenakan jaraknya yang sangat jauh, yakni sekitar 3 miliar km (20 AU). Intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan Uranus pun sangat kecil, 400 x lebih kecil dari intensitas cahaya matahari ke bumi. Jadi wajar saja jika permukaan Uranus sangat dingin. 



Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring. Berdekatan dengan waktu solstis Uranian, satu kutubnya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya menghadap ke arah sebaliknya. Hanya segaris daerah sempit di sekitar ekuator yang mengalami pergantian siang-malam dengan cepat, namun dengan Matahari sangat rendah dari kaki langit seperti di daerah kutub di Bumi. Pada sisi orbit Uranus yang lain orientasi kutub-kutubnya terhadap Matahari adalah sebaliknya. Secara kasar Uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikannya planet yang paling ringan di antara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaris tengah sedikit lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis tengah Bumi), Uranus lebih ringan. Nilai ini menandakan bahwa ia terutama terdiri dari beragam es, seperti air, amonia dan metana. Massa total es di bagian dalam Uranus tidak diketahui secara tepat, dengan munculnya gambaran-gambaran berbeda tergantung dari model yang dipilih; namun pasti antara 9,3 dan 13,5 massa Bumi. Hidrogen dan helium hanya menyusun sebagian kecil dari keseluruhan, sebesar antara 0,5 dan 1,5 massa Bumi. Massa sisanya (0,5 hingga 3,7 massa Bumi) diperhitungkan untuk massa material batuan. Inti Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K. Uranus mempunyai jari-jari ekuator dan kutub masing-masing 25 559 ± 4 dan 24 973 ± 20 km. Permukaan ini akan digunakan di seluruh artikel ini sebagai titik nol untuk ketinggian.

Meskipun tidak ada permukaan padat yang terdefinisi dengan jelas dalam interior Uranus, bagian terluar dari selimut gas Uranus yang dapat diakses oleh penginderaan jauh disebut atmosfernya. Kemampuan penginderaan jauh berlanjut ke bawah hingga kira-kira 300 km di bawah level 1 bar (100 kPa), dengan tekanan yang bersesuaian sekitar 100 bar (10 MPa) dan suhu 320 K. Korona yang tipis atmosfer itu meluas jauh hingga lebih dari dua jari-jari planet dari permukaan nominal pada tekanan 1 bar. Atmosfer Uranian dapat dibagi menjadi tiga lapisan: troposfer, antara ketinggian −300 dan 50 km dan tekanan dari 100 sampai 0,1 bar; (10 MPa sampai 10 kPa), Stratosfer, kisaran ketinggiannnya antara 50 dan 4000 km dan tekanan antara 0,1 and 10–10 bar (10 kPa to 10 ÂµPa) dan termosfer/korona yang meluas dari 4.000 km hingga setinggi 50.000 km dari permukaan. Mesosfer tidak ada. Komposisi atmosfer Uranian berbeda dari komposisi Uranus secara keseluruhan, ia terutama terdiri dari hidrogen molekuler dan helium. Metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya tampak dan dekat-inframerah membuat Uranus tampak berwarna hijau-biru atau sian. Molekul metana menempati 2,3% atmosfernya dalam fraksi mol di bawah lapisan awan metana pada level tekanan 1,3 bar (130 kPa). Selain metana, sejumlah kecil berbagai hidrokarbon ditemukan di stratosfernya Uranus, yang diperkirakan dihasilkan dari metana oleh fotolisis yang diinduksi oleh radiasi ultraviolet Matahari. Mereka termasuk etana (C2H6), asetilena (C2H2), metilasetilena (CH3C2H), diasetilena (C2HC2H). Spektroskopi juga mengungkapkan jejak-jejak uap air, karbon monoksida dan karbon dioksida di atmosfer atas, yang hanya dapat berasal dari sumber luar seperti debu yang jatuh dan komet.

Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem demikian yang kedua yang ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus. Cincin-cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam ukurannya dari mikrometer hingga sepersekian meter. Tiga belas cincin yang berbeda saat ini diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon). Semua cincin Uranus (kecuali dua) sangat sempit—umumnya mereka lebarnya beberapa kilometer. Cincin tersebut mungkin cukup muda; pertimbangan dinamis menandakan bahwa mereka tidak terbentuk bersamaan dengan pembentukan Uranus. Materi di cincin-cincin itu mungkin dulu adalah bagian dari satu (atau beberapa) satelit yang terpecah oleh tubrukan berkecepatan tinggi. Dari banyak pecahan-pecahan yang terbentuk sebagai hasil dari tabrakan itu hanya beberapa partikel yang bertahan dalam jumlah terbatas zona stabil yang bersesuaian dengan cincin yang ada sekarang.

Uranus memiliki 27 satelit alam yang telah diketahui. Nama bagi satelit-satelit ini dipilih dari karakter karya Shakespeare dan Alexander Pope. Lima satelit utamanya adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon. Sistem satelit Uranian adalah yang paling kurang masif di antara raksasa gas; memang, massa gabungan kelima satelit utamanya itupun hanya kurang dari setengah massa Triton. Satelit yang terbesar, Titania, radiusnya hanya 788,9 km, atau kurang dari setengah jari-jari Bulan, tetapi sedikit lebih besar daripada Rhea, satelit kedua terbesar Saturnus, menjadikan Titania satelit berukuran terbesar kedelapan dalam Tata Surya. Satelit itu memiliki albedo yang relatif rendah; berkisar dari 0,20 untuk Umbriel hingga 0,35 untuk Ariel (dalam cahaya hijau). Satelit itu merupakan kumpulan es-batu yang kira-kira terdiri lima puluh persen es dan lima puluh persen batu. Es itu mungkin termasuk amonia dan karbon dioksida. Di antara satelit-satelit itu, Ariel tampak memiliki pemukaan termuda dengan kawah tabrakan paling sedikit, sedangkan Umbriel tampaknya yang tertua. Miranda memiliki ngarai patahan sedalam 20 kilometer, lapisan-lapisan berpetak dan variasi yang kacau dalam umur dan fitur permukaan.
  • Neptunus 
 Sebutkan 4 (empat ) ciri-ciri Planet Neptunus dalam sistem tata surya!
 Neptunus
Neptunus merupakan planet terluar dari tata surya kita, menempati posisi terakhir sebagai planet jovian dan planet terbesar ke empat di tata surya, dengan diameter sebesar 49.530 km. Berjarak sekitar 4, 45 miliar km (30,1 AU), periode revolusi 165 tahun, periode rotasi 16,1 jam,  membuatnya menjadi salah satu planet terdingin di tata surya, setelah rekannya Uranus. Bila dilihat dengan teleskop, permukaan Neptunus berwarna biru laut. Hal ini dikarenakan gas penyusun Neptunus yang sebagian besar merupakan unsur yang cukup berlimpah dibumi, seperti hidrogen, helium, hidrokarbon, nitrogen, air, amonia, dan metana. Warna biru didapat dari metana yang berlimpah di atmosfer Neptunus. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas cuaca masih melekat pada semua jenis planet jovian, terutama Neptunus ini. Neptunus memiliki massa seberat 1,024x 10^26, 17 kali lebih berat dari bumi. Sebagian besar Neptunus terdiri dari gas dan hanya 10% bagiannya merupakan inti panas, jadi tidak memiliki permukaan padat. Suhu planet Neptunus pun berkisar antara 70 K hingga 5.400 K, suhu rendah berasal dari permukaan gas planet tersebut, dan semakin memasuki planet, suhunya semakin tinggi hingga setara suhu permukaan matahari.
Hujan Berlian di Neptunus dan Uranus, Ilmuwan Buat Tiruan di ...
 Hujan berlian di Neptunus

Neptunus memiliki sebuah sistem cincin planet, meski kurang kukuh daripada Saturnus. Cincin-cincin tersebut terdiri dari partikel es yang diselubungi bahan berdasar silikat atau karbon yang memberi warna merah pada cincin. Tiga cincin utamanya adalah Cincin Adams yang sempit, 63000 km dari pusat Neptunus, Cincin Le Verrier pada ketinggian 53000 km, dan Cincin Galle yang luas dan lemah pada ketinggian 42000 km. Perpanjangan lemah ke luar hingga Cincin Le Verier diberi nama Lassell; perpanjangan ini dibatasi oleh Cincin Arago di pinggiran luarnya pada ketinggian 57.000 km. Cincin terluar, Adams, terdiri dari lima busur utama yang diberi nama Courage, Liberté, Egalité 1, Egalité 2 dan Fraternité. Para astronom sekarang yakin bahwa busur-busur tersebut mengitari Neptunus sesuai bentuknya sekarang akibat dampak gravitasi Galatea, sebuah satelit yang dekat dengan cincin ini.

Mengenai cuaca di planet Neptunus, aktivitas internalnya sangat mengerikan. Neptunus memiliki sistem badai yang  ekstrem, berkecepatan 600 m/detik, setara aliran supersonik. Selain itu, kecepatan pergerakan awan di Neptunus bisa mencapai 400m/detik bergerak secara horizontal menuju khatulistiwa. Neptunus diketahui memiliki 14 satelit alami. Satelit terbesar terdiri dari 99,5 persen massa di orbit sekitar Neptunus dan satu-satunya yang berbentuk sferoid adalah Triton, ditemukan oleh William Lassell 17 hari setelah penemuan Neptunus. Tidak seperti satelit planet besar lain di Tata Surya, Triton memiliki orbit menghulu, yang menandakan bahwa Triton terjebak oleh gravitasi Neptunus, bukannya terbentuk di tempat; Triton diduga pernah menjadi planet kerdil di sabuk Kuiper. Triton sangat dekat dengan Neptunus sehingga terjebak dalam rotasi sinkronisnya, dan secara perlahan bergerak spiral ke dalam akibat akselerasi pasang dan akan terbelah dalam kurun 3,6 miliar tahun ketika Triton mencapai batas Roche. Pada tahun 1989, Triton merupakan benda terdingin yang pernah diukur di tata surya, dengan perkiraan suhu sekitar −235 °C (38 K). Satelit kedua Neptunus (menurut urutan penemuannya), yaitu satelit ireguler Nereid, memiliki salah satu orbit paling eksentrik di antara semua satelit di tata surya. Eksentrisitas sebesar 0,7512 memberikannya apoapsis tujuh kali lebih panjang daripada periapsisnya dari Neptunus.

Baiklah sobat, sekian yang bisa saya jelaskan mengenai pengklasifikasian planet jovian. Ikuti perkembangan blogku selanjutnya, salam astronomi!

Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Komentar

Postingan Populer